Set
instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang dapat di
mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai bahasa
mesin (machine code), karna aslinya juga berbentuk biner kemudian dimengerti
sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer), biasanya
digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Sebuah instruksi terdiri dari
sebuah opcode, biasanya bersama dengan beberapa informasi tambahan seperti
darimana asal operand-operand dan kemana hasil-hasil akan ditempatkan. Subyek
umum untuk menspesifikasikan di mana operand-operand berada (yaitu,
alamat-alamatnya) disebut pengalamatan
Pada
beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada mesin-mesin
yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda. Instruksi-instruksi mungkin
lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama seperti, atau lebih panjang dari
panjang word. Membuat semua instruksi memiliki panjang yang sama lebih muda
dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah tetapi sering memboroskan ruang,
karena semua instruksi dengan demikian harus sama panjang seperti instruksi
yang paling panjang.
Di
dalam sebuah instruksi terdapat beberapa elemen-elemen instruksi:
1. Operation code (op code)
2. Source operand reference
3. Result operand reference
4. Xext instruction preference
Format
instruksi (biner):
Missal
instruksi dengan 2 alamat operand : ADD A,B A dan B adalah suatu alamat
register.
Beberapa
simbolik instruksi:
ADD : Add (jumlahkan)
SUB : Subtract (Kurangkan)
MPY/MUL : Multiply (Kalikan)
DIV : Divide (Bagi)
LOAD : Load data dari register/memory
STOR : Simpan data ke register/memory
MOVE : pindahkan data dari satu tempat
ke tempat lain
SHR : shift kanan data
SHL : shift kiri data .dan
lain-lain
Cakupan
jenis instruksi:
Data
processing : Aritmetik (ADD,
SUB, dsb); Logic (AND, OR, NOT, SHR,
dsb); konversidata
Data
storage (memory) : Transfer data (STOR,
LOAD, MOVE, dsb)
Data
movement : Input dan Output
ke modul I/O
Program
flow control : JUMP, HALT, dsb.
Bentuk
instruksi:
- Format instruksi 3 alamat
Mempunyai bentuk umum seperti :
[OPCODE][AH],[AO1],[AO2]. Terdiri dari satu alamt hasil, dan dua alamat
operand, misal SUB Y,A,B Yang mempunyai arti dalam bentuk algoritmik : Y := A –
B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg a dengan isi reg B,
kemudian simpan hasilnya di reg Y. bentuk bentuk pada format ini tidak umum
digunakan di dalam computer, tetapi tidak dimungkinkan ada pengunaanya, dalam
peongoprasianya banyak register sekaligus dan program lebih pendek.
Contoh:
A,
B, C, D, E, T, Y adalah register
Program:
Y = (A – B) / ( C + D × E)
SUB
Y, A, B Y := A – B
MPY
T, D, E T := D × E
ADD
T, T, C T := T + C
DIV
Y, Y, T Y:= Y / T
Memerlukan
4 operasi
- Format instruksi 2 alamat
Mempunyai bentuk umum :
[OPCODE][AH],[AO]. Terdiri dari satu alamat hasil merangkap operand, satu
alamat operand, missal : SUB Y,B yang mempunyai arti dalam algoritmik : Y:= Y –
B dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi reg Y dengan isi reg B,
kemudian simpan hasillnya di reg Y. bentuk bentuk format ini masih digunakan di
computer sekarang, untuk mengoprasikan lebih sedikit register, tapi panjang
program tidak bertambah terlalu banyak.
Contoh
:
A,
B, C, D, E, T, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
MOVE Y, A Y := A
SUB Y, B Y := Y - B
MOVE T, D T := D
MPY T, E T := T × E
ADD T, C T := T + C
DIV Y, T Y:= Y / T
Memerlukan
6 operasi
- Format instruksi 1 alamat
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE][AO].
Terdiri dari satu alamat operand, hasil disimpan di accumulator, missal : SUB B
yang mempunyai arti dalam algoritmik : AC:= AC – B dan arti dalam bentuk
penjelasan : kurangkan isi Acc dengan isi reg B, kemudian simpan hasillnya di
reg Acc. bentuk bentuk format ini masih digunakan di computer jaman dahulu,
untuk mengoprasikan di perlukan satu
register, tapi panjang program semakin bertambah.
Contoh
:
A,
B, C, D, E, Y adalah register
Program: Y = (A – B) / ( C + D × E)
LOAD D AC := D
MPY E AC := AC × E
ADD C AC := AC + C
STOR Y Y := AC
LOAD A AC := A
SUB B AC := AC – B
DIV Y AC := AC /
Y
STOR Y Y := AC
Memerlukan
8 operasi
- Format instruksi 0 alamat
Mempunyai bentuk umum : [OPCODE].
Terdiri dari semua alamat operand implicit, disimpan dalam bentuk stack.
Operasi yang biasanya membutuhkan 2 operand, akan mengambil isi stack paling
atas dan dibawahnya missal : SUB yang mempunyai arti dalam algoritmik : S[top]:=S[top-1]-S[top]
dan arti dalam bentuk penjelasan : kurangkan isi stack no2 dari atas dengan isi
stack paling atas, kemudian simpan hasilnya di stack paling atas, untuk
mengoprasikan ada beberapa instruksi khusus stack PUSH dan POP.
Contoh
:
A,
B, C, D, E, Y adalah register
Program:
Y = (A – B) / ( C + D × E)
PUSH A S[top] := A
PUSH B S[top] := B
SUB S[top] := A - B
PUSH C S[top] := C
PUSH D S[top] := D
PUSH E S[top] := E
MPY S[top] := D × E
ADD S[top] := C + S[top]
DIV S[top] := (A - B)
/S[top]
POP Y Out := S[top]
Memerlukan
10 operasi
Set instruksi pada
CISC:
Berikut
ini merupakan karakteristik set instruksi yang digunakan pada beberapa computer
yang memiliki arsitektur CISC
Perbandingan
set instruksi
Beberapa
computer CISC (Complex Instruction Set Computer) menggunakan cara implist dalam
menentukan mode addressing pada setiap set instruksinya. Penentuan mode
addressing dengan cara implicit memiliki arti bahwa pada set instruksi tidak di
ada bagian yang menyatakan tipe dari mode addressing yang digunakan, deklarasi
dari mode addressing itu berada menyatu dengan opcode. Lain hal nya dengan cara
imsplisit, cara eksplisit sengaja menyediakan tempat pada set instruksi untuk
mendeklarasikan tipe mode addressing. Pada cara eksplisit deklarasi opcode dan
mode addressing berada terpisah.
Data
pada tempat deklarasi mode addressing diperoleh dari logaritma basis dua jumlah
mode addressing. Jika deklarasi mode addressing dilakukan secara implicit akan
menghemat tempat dalam set instruksi paling tidak satu bit untuk IBM 3090 dan 6
bit untuk MC68040. Perubahan satu bit pada set instruksi akan memberikan
jangkauan alamat memori lebih luas mengingat range memori dinyatakan oleh
bilangan berpangkat dua.
Implementasi
hardware
Setiap
set instruksi yang berbeda membutuhkan perangkat hardware yang berbeda pula.
Hal ini terjadi karena set instruksi yang berbeda menyimpan informasi yang
berbeda sehingga dibutuuhkan hardware yang berbeda untuk mengubah set instruksi
tersebut ke bentuk sinyal-sinyal control.
Untuk
mendapatkan opcode berikutnya prosesor harus mengetahui letak dari opcode
tersebut secara pasti pada memory. Karena tipe dari mode addressing sangat
mempengaruhi posisi dari operand, maka secara tidak langsung mode addressing
mempengaruhi letak opcode selanjutnya. Sehingga dapat disimpulkan kedua cara
pendeklarasian mode addressing tersebut turut mempengaruhi arsitektur hardware
dari computer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar